Advertising by :

Advertisement

Tuesday, May 6, 2008

First Surprise

Language: Indonesia

Summary: Sasuke & Sakura pergi menjalankan misi. Tapi ternyata warga Konoha menyembunyikan sesuatu dari mereka berdua… SasuSaku, OneShot!

Disclaimer: I DO NOT OWN ANY OF THESE THINGS. Semua punya Masashi Kishimoto.

A/N: Request from, syapa lagi kalo’ bukan Odol Anggur? Aku engga’ berbakat di cerita Romance, aku berbakatnya di Comedy. Jadi kalo’ ada nyang nganggepin, “Ini mah bukan Romance!”, maklumin aje yeh! Oiya, aku hampir lupe. Timeline-nya Shippuden, tapi Sasuke masih baik-baik aja dan masih ada di Konoha.

First Surprise

Author: Inuzumaki Helen

Senin malam, pukul 20:00 waktu Konoha, kantor Hokage…

“Ya, begitulah. Terima kasih sudah mau membantuku. Sampai jumpa.”

Senin malam, pukul 20:10 waktu Konoha, kantor Hokage…

“Sasuke, Sakura, ada misi untuk kalian. Tanpa Naruto,” kata Tsunade.

“Dimana?”

“Di dalam hutan di ujung desa. Disitu adalah sarang kelompok penjahat ‘Kekkai’. Kalian harus mengalahkan mereka dan membawa mereka kesini untuk dipenjara. Mereka sudah membuat banyak kerusuhan di Konoha,” kata Shizune sambil menyerahkan 2 buah laporan kepada Sasuke & Sakura.

Sasuke & Sakura menerimanya tanpa berkata apa-apa.

“Ada yang mau ditanyakan?” tanya Tsunade.

Mereka berdua menggeleng.

“Kalau begitu, pergilah.”

Mereka mengangguk dan dalam hitungan detik, mereka sudah menghilang.

Beberapa detik setelah mereka pergi, Tsunade sang Godaime segera menelepon seseorang.

“Mereka sudah pergi. Segera mulai rencananya.”

“Baik,” kata suara diseberang.

Jauh dari kantor Hokage, Sasuke & Sakura sedang berlari menuju ujung desa, tempat dimana persembunyian ‘Kekkai’ berada. Bayangan mereka berkelebat di timpa sinar bulan purnama. Mereka tak banyak bicara, karena mereka memang tak punya apa pun untuk dibicarakan.

Senin malam, pukul 20:23, waktu Konoha, Hutan Asamanokawa

Mereka akhirnya sampai di hutan Asamanokawa (emang di Konoha ada hutan Asamanokawaaaa…?? Ngarang aja neh! Emang ngarang! Kalo’ engga ngarang, apa dong? Nggarong? Itu mah kucing…). Hutan itu sudah gelap (nyaiyalah! Namanya juga hutan malem ari!). Sinar bulan tidak bisa menembus kelebatan pohon-pohon dihutan itu. Sepertinya ‘Kekkai’ (tiap nulis ‘Kekkai’ harus pake tanda petik.. hhe..) benar-benar tepat memilih hutan Asamanokawa sebagai tempat persembunyian.

“Bagaimana ini Sasuke? Aku takut gelap,” kata Sakura.

“Tenang saja. ‘Kekkai’ tak ada apa-apanya. Mereka hanya geng kecil,” kata Sasuke sambil ngeloyor pergi.

“Hei, Sasuke! Yang kubilang kan kegelapan, bukan ‘Kekkai’! Sasuke, tunggu!”

“Eh, gelap ya?” tanya Sasuke. Ia berhenti berjalan dan berbalik badan.

“Ya iyalah! Kau dengar itu ‘Kekkai’? Apa hubungannya ‘gelap’ dan ‘Kekkai’??” tanya Sakura kebingungan.

“Eh…”

JDUK!

Terdengar sesuatu yang terjedot. Sasuke, dengan sikap waspadanya, segera berlari menuju arah datangnya suara. Sakura mengikuti dari belakang.

“Siapa itu!?” tanya Sasuke lantang.

“Ichimanogori, anggota ‘Kekkai’!”

‘Kekkai’…

“Umm… kau tidak apa-apa?” tanya Sakura.

“Sakura, jangan dekat-dekat dia! Dia berbahaya!”

“Tidak apa-apa kok. Aku yakin dia baik. Orang dia sampai terjedot,” jawab Sakura kalem.

“…”

“Kau tak apa-apa kan?”

“Ya, aku tak apa-apa. Ah, aku Ichimanogori, anggota ‘Kekkai’.”

“Kami sudah tau itu,” kata Sasuke ketus.

Cowok berambut hijau itu tidak bertampang masam karena perlakuan Sasuke. Sebaliknya, ia malah tersenyum cerah. Lalu ia memijat-mijat pipinya.

“Umurku 18 tahun. Aku berasal dari Konoha. Dan, ini rahasia ya.. aku masih pakai celana dalam Spongebob,” bisik Ichimanogori.

Sakura tertawa kecil. “Haha… Bisakah kau beritahu dimana persembunyian ‘Kekkai’?” tanya Sakura.

“Tidak. Kau tidak perlu mengetahuinya. Dan kau juga tak perlu memasang tampang siaga,” tambah Ichimanogori ketika melihat tatapan Sasuke. Ia masih memijat-mijat pipinya.

“Aku beri tahu ya. Tadi aku dengar omongan bos dengan Godaime. Katanya dia ingin melakukan suatu kejutan untuk Sasuke & Sakura di desa. Karena itu dia mengirim mereka kesini. Kalian kenal Sasuke & Sakura?” tanya Ichimanogori.

“… Kami Sasuke & Sakura,” kata Sasuke & Sakura bersamaan.

“OH! Jadi kalian ya? Aku tak tau kejutan apa itu tapi aku senang kejutan. Sebaiknya kalian segera pulang untuk melihatnya,” saran Ichimanogori.

“Benarkah?”

“Apa?”

“Yang kau katakan tadi? Tentang Godaime dan bos-mu,” tanya Sasuke.

“Iya! Aku tidak bohong! Aku kan anak jujur,” kata Ichimanogori sambil meletakkan tangan kanannya di dada kirinya dan melakukan sebuah hormat. Ia lalu berdiri dan berjalan menuju hutan.

“Ichimanogori!” teriak Sakura.

Ichimanogori berbalik badan. “Ya?”

“Boleh kami memanggilmu Ichi ketika kami balik kesini lagi?” tanya Sakura.

Ichimanogori tersenyum lagi, lebih cerah dari yang pertama. “Tentu!” jawabnya. Ia segera berbalik lagi dan berlari menuju lebatnya hutan Asamanokawa.

“Sakura, sebaiknya kita segera pulang dan cari tau apa yang direncanakan para warga.”

Sakura mengangguk. Dengan itu, mereka segera berlari pulang ke desa.

Sesampainya di desa, mereka melihat sebuah spanduk besar yang belum jadi. Tertulis disana, ‘HA’. Desa terlihat lebih terang dari biasanya. Banyak warga lalu-lalang. Anehnya, mereka membawa barang-barang aneh. Ada yang bawa cat, ada yang bawa palu. Kegiatannya pun aneh. Ada yang sedang memaku, ada yang sedang menaikkan sebuah spanduk. Sasuke & Sakura melongo. Mereka tak mengerti.

Mereka terus melongo sampai tiba-tiba ada warga yang berteriak, “Hei semua! Itu Sasuke dan Sakura!!” dan disertai dengan warga yang bertatapan gawat-ada-sasuke-dan-sakura-semua-habis-sudah. Mereka segera berlari kesana-kemari. Ada yang memaku lebih cepat, ada yang membereskan tangga lebih cepat, ada yang sedang menyelesaikan spanduk bertuliskan ‘HA’ tersebut. Seterlah dilihat, ternyata yang menyelesaikan spanduk itu adalah Chouji. Tapi kali ini, tanpa keripik. Aneh.

Mereka sedang memerhatikan Chouji mengukir 2 huruf penyambung ‘HA’, ‘PP’, ketika seseorang menutup mata mereka berdua.

“Hei! Ada apa ini?!” tanya Sasuke kalap.

“A-aku tidak tau! Gelap! Aku takut gelap!!” balas Sakura.

“Hoi, Chouji! Cepat selesaikan!” teriak seseorang dibelakang mereka.

“Ki-kiba?” tanya Sasuke.

“Halo Sasuke!” kata Kiba (Kyaaaa..!! My darling!! Narsis mode on).

“Atas dasar apa kau lakukan ini?!” tanya Sasuke lagi.

“Atas dasar sebuah kejutan. Aku ada kerjaan. Bye! Oh ya, aku sampai lupa,” kata Kiba. Ia lalu memutar badan keduanya lalu pergi meninggalkan mereka berputa-putar seperti orang bego.

15 menit kemudian, para warga sudah selesai dengan pekerjaannya masing-masing. Mereka segera menuntun Sasuke dan Sakura menuju suatu tempat. Ketika mereka sudah sampai di ‘spot’ tersebut, mereka membuka penutup mata keduanya. Keduanya hanya bisa melongo (lagi).

Desa dihias seperti acara festival Musim Panas. Tapi yang paling menarik perhatian mereka berdua adalah spanduk yang tadi dikerjakan Chouji. Mereka membacanya perlahan.

“HAPPY 1ST ANNIVERSARY, SASUKE & SAKURA!”

Sakura menutup mulutnya tanda tak percaya. Sementara Sasuke hanya diam, mukanya memerah.

“Seperti yang tertulis di spanduk itu, HAPPY 1ST ANNIVERSARY, SASUKE DAN SAKURA!!” teriak Tsunade beserta seluruh warga.

Sakura masih menutup mulutnya, mukanya merah seperti tomat mateng dikasi cat merah 2.000.000 ml. Sasuke pun begitu. Tapi yang ini cat-nya cuma 1.000.000 ml.

“Kami pikir kalau Nenek Tsunade menyuruh kalian pergi untuk sebuah misi, kalian pasti pulangnya masih lama,” kata Naruto (Kyaaaa…!! My second darling…!!... Narsis mode off Makasih, makasih…).

“Lalu ketika kalian pergi untuk misi tersebut, kami mendekorasi desa,” sambung Hinata.

“Kami dengar kalian suka festival Musim Panas,” kata Ten Ten.

“Ternyata kalian pulang lebih cepat, diluar dugaan,” sambung Ino.

“Kalian… melakukan ini semua untuk apa?” tanya Sakura.

“Tentu saja untuk merayakan 1 tahun kalian jadian!” kata Shizune.

“Aku lihat kalian lupa tentang itu. Jadi terpaksa kami ingatkan,” kata Jiraiya.

“Ayo, kita ke Ichiraku!” teriak Naruto semangat.

Ino, Hinata dan Ten Ten menarik Sakura dan Sai, Kiba, Naruto, Neji dan Shikamaru menarik Sasuke yang masih bengong.

Sesampainya di Ichiraku, mereka berdua melihat sebuah pemandangan aneh untuk sebuah kedai ramen. Kedai itu telah didekorasi sedemikian rupa sehingga berbentuk, berbau dan kelihatan seperti restoran Prancis (bulukan?). Tiba-tiba teman-teman Sakura & Sasuke mengerubuti mereka dan terjadilah kegaduhan sepanjang masa (hiperbolissss…). Ketika kegaduhan itu sudah mereda dan teman-teman mereka mulai menjauh, para warga bisa melihat Sasuke & Sakura, berpakaian tidak seperti biasanya.

Sasuke, yang biasanya memakai ikat kepala Konoha, celana pendek dan kaos, sekarang memakai tuxedo hitam lengkap dengan dasi kupu-kupunya. Ikat kepalanya sudah dilepas oleh Shikamaru.

Sementara Sakura, yang biasanya memakai bando pink dan baju serba pink, kini tampil sangat berbeda. Rambutnya dijepit dengan jepitan bunga mawar berwarna pink, bajunya gaun berwarna ungu muda. Tomatnya Sasuke langsung dilumurin ml cat merah! Abis Sakura-nya cantik banget!

Melihat reaksi temannya itu, para cowok langsung teriak. “CIEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHHHHH………..!!”. Yang cewek pun juga ikut teriak ketika mereka melihat tomatnya Sakura juga udah dilumurin cat merah.

Mereka segera menyeret teman mereka itu menuju sebuah meja disudut kedai. Meja itu berbentuk bulat. Diatasnya terdapat taplak meja berwarna putih bersih cemerlang (Surf putih bersih cemerlang!). Diatas taplak itu berdiri tegap sebuah tempat lilin terbuat dari perak. Didalamnya terdapat 2 buah lilin tinggi. Mereka pun menyuruh Sasuke & Sakura duduk di kursi berlengan berwarna merah, dihadapan meja tersebut. Mereka hanya menurut. Takut Kyuubi-nya Naruto bisa mengganas.

Ketika mereka sudah duduk, pemilik Ichiraku Ramen, Teuchi, menyerahkan 2 buah daftar menu. Sekarang Teuchi berpakaian rapi. Memakai tuxedo putih dan membawa lap, persis seperti pelayan beneran!

“Ah, paling-paling menunya ramen semua…” batin mereka berdua.

Ketika mereka membuka halaman pertama, memang ramen. Khas Ichiraku. Tapi ketika membuka lembar kedua, banyak makanan dari luar negeri. Sebut saja Spaghetti Bolognaise, Carbonara Spaghetti, Kare, Roti Canai, Pizza, Nasi Ayam (1 makanan yang selalu aye makan kalo’ ke Alamanda), Nasi Campur, Tom Yam, Fu Yung Hai, sampe ada Sayur Asem, Sayur Nangka, Sayur Duren (eh, emang ada?! Kalo’ beneran ada, aye ga’ bakal mau makan!! Seumur-umur!!), Cah Kangkung, Sayur Bayem, Sup Sosis, Kerak Telor (hmm… my favorite!), dan ada dodol Garut pula! Tapi itu buat dessert.

“Ayo, mau pesan apa?” tanya Teuchi.

“Eh, kok ini ga’ ada daftar harganya?” tanya Sakura.

“Hari ini kan spesial, jadi gratis,” jawab Teuchi.

“HAAAAH?! GRATIS!? Beneran?!” teriak Sasuke & Sakura bersamaan.

“Iya.”

“Umm… kalo’ gitu, aku mau Carbonara Spaghetti aja. Kau mau apa, Sasuke?” tanya Sakura pada Sasuke.

“Eh, aku Nasi Ayam aja,” jawabnya.

“Dan minumnya?” tanya Teuchi.

“Aku milk shake strawberry.”

“Kalau aku air putih.”

“Baiklah. Akan segera kami antar,” kata Teuchi sambil berjalan pergi.

“Menurutmu, kenapa mereka semua melakukan ini?” bisik Sakura.

“Kan tadi sudah jelas. Kita lupa tanggal jadian kita kapan,” bisik Sasuke balik.

“Bukan. Maksudku dengan Ichiraku Ramen,” bisik Sakura.

“Oh. Aku tak tahu.”

“Wah, asik tuh, mereka bisik-bisik lho! Ada rahasia antar pasangan tuh!” kata Ten Ten.

Beberapa saat kemudian, terlihat Ayame keluar dari dapur. Ia membawa nampan berisi 2 buah gelas tinggi dan 2 buah piring lebar. Melihat Ayame berjalan pelan kayak Putri Solo belajar jalan, yang lain jadi gatel pengen dorong dia. Ketika sampai di meja Sasuke & Sakura, Ayame segera berkata, “Ini pesanannya. 1 Carbonara Spaghetti, 1 Nasi Ayam, 1 Milk Shake Strawberry dan 1 air putih. Selamat menikmati.”

“Terima kasih,” jawab mereka bersamaan.

“Idih! Kalo’ ngomong samaan mulu! Serasi banget sih ni anak 2!” kata Tsunade.

“Tenang, Tsunade-sama, tenang…” kata Shizune mengelus punggung Tsunade. Tapi Tsunade malah nangis. Ga’ sanggup liat itu anak 2 berbahagia. Jahat amet ya? Masa’ liat orang bahagia ga’ mau? –ditimpuk kayu 12 ton sama Tsunade-

Setelah cuci tangan, berdoa bersama, cium tangan-cium pipi, cipika-cipiki (lho?) akhirnya Sasuke & Sakura makan dalam diam. Yang lain bener-bener pengen ngelahap mereka berdua. Diem mulu!

Ketika mereka berdua sudah selesai makan, tiba-tiba Sasuke berdiri dan merangkul Sakura. Yang nonton ber-Oooohhh… ria. Ada yang tepuk tangan malah. Norak.

“Aku ada perlu sama Sakura. Bye.”

Dengan itu, Sasuke membawa pergi Sakura (diculik?) keluar jendela Ichiraku. Ada yang masih ber-Oooohhh… ria, ada yang tepuk tangannya makin menjadi-jadi, ada yang nangis malah, termasuk Hinata dan Tsunade.

Diluar Ichiraku…

“Sasuke, kita mau kemana?” tanya Sakura.

“Lihat aja nanti,” jawab Sasuke singkat.

Sasuke berhenti di suatu tempat. Tempat itu adalah Hutan Asamanokawa. Kegelapannya membuat Sakura agak merinding, tapi tiba-tiba ketakutannya hilang ketika ia merasa ada yang menggenggam tangannya. Ketika ia menolehkan kepalanya pada tangannya dan menelusurinya, itu adalah tangan Sasuke. Ia sedang menatap lurus kedepan, tapi sepertinya sedang mencari sesuatu.

“Sasu-“

“Shhh…”

“Kau sedang apa?” tanya Sakura.

“Aku sedang mencari Ichi,” jawab Sasuke.

“Untuk apa kau mencari Ichi?” tanya Sakura.

“ICHI!!” teriak Sasuke, membuat Sakura budek selama beberapa saat.

Seketika itu juga, terlihat sekelebat bayangan orang berlari. Saat itu juga, Ichi sudah ada di depan mereka.”

“Ichimanogori, anggota ‘Kekkai’ at your service! Oh, halo kalian berdua!! Senangnya hatiku bertemu kalian!” kata Ichi sambil melakukan ‘pijatan pipi’ khas-nya.

“Ichi! Tunjukkan air terjun itu.”

“Tentu!”

“Air terjun apa Sasuke? Sasuke?”

Sakura melihat Sasuke tersenyum. Matanya masih memandang ke depan, tapi dia definitely tersenyum.

Akhirnya setelah 5 menit berjalan, mereka sampai di sebuah air terjun tinggi. Sinar bulan membuat kilau-kilau pada permukaan air. Bunyinya menenangkan.

“Selamat bersenang-senang,” kata Ichi dan dia segera melompat keluar dari ruang lingkup mereka berdua.

“Air terjun? Aku tak tau ada air terjun didalam hutan Asamanokawa,” kata Sakura.

“Well, inilah air terjunnya,” jawab Sasuke.

Mereka duduk di atas sebuah batu besar nan tinggi, menikmati gemericik air yang turun dari gunung. Di bawah sinar rembulan, siluet mereka terlihat bahagia seperti yang punya siluet.

--

--

--

-Owari-

A/N: Kyaaaa…!! Baru pertama kali bikin FF Romance, jadi kaya’ gini deh. Lagi buat sequel-nya nih, namanya… ada deh! Pokoe tunggu aja. Lagi ngerjain beberapa fic juga, jadi sibuk. REVIEW!! Makasih… membungkukkan badan. Oiya, mohon maap kalo' ada yang salah ama.. yah.. apa ajalah! Aku kan masih junior. Makanya, REVIEW, ocheh?

No comments: